Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

()SUDUT-SUDUT() BERELASI |Pt. 2|

 Nama : Muhamad Rizky Aprillian  Kelas : X IPS 2 Di part sebelumnya, kita sudah membahas pengertian sudut berelasi. Nah, kali ini kita akan membahas perbandingan sudut-sudut berelasi di kuadran I, II, III, dan IV. Sudut Berelasi di Kuadran I Untuk α = sudut lancip, maka (90° − α) merupakan sudut-sudut kuadran I. Dalam trigonometri, relasi sudut dinyatakan sebagai berikut : sin (90° − α) = cos α cos (90° − α) = sin α tan (90° − α) = cot α Sudut Berelasi di Kuadran II Untuk α = sudut lancip, maka (90° + α) dan (180° − α) merupakan sudut-sudut kuadran II. Dalam trigonometri, relasi sudut dinyatakan sebagai berikut : sin (90° + α) = cos α cos (90° + α) = -sin α tan (90° + α) = -cot α sin (180° − α) = sin α cos (180° − α) = -cos α tan (180° − α) = -tan α Sudut Berelasi Kuadran III Untuk α = sudut lancip, maka (180° + α) dan (270° − α) merupakan sudut kuadran III. Dalam trigonometri, relasi sudut dinyatakan sebagai berikut : sin (180° + α) = -sin α cos (180° ...

()SUDUT-SUDUT() BERELASI |Pt. 1|

Gambar
 Nama : Muhamad Rizky Aprillian  Kelas : X IPS 2 Sudut-sudut yang berelasi atau berhubungan ditunjukkan dengan adanya hubungan antara sudut  α  dengan sudut  (90° ± α) ,  (180° ± α) ,  (270° ± α) ,  (360° ± α) , atau  -α . Jika sudut  α  berelasi dengan sudut  (90° - α)  atau  ( Ï€ 2  - α) , maka kedua sudut dinamakan  saling berpenyiku . Selanjutnya, jika sudut  α  berelasi dengan sudut  (180° - α)  atau  (Ï€ - α) , maka kedua sudut tersebut dinamakan  saling berpelurus .       Contoh-Contoh Soal Nomor 1 Sin 110 0 = ... A. - Cos 20 0 B. Cos 20 0 C. Sec 20 0 D. Cot 20 0 E. Tan 20 0 Pemkoreksian Sin 110 0 = Sin (90 0 + 20 0 ) Jadi, α = 20 0 maka Sin 110 0 = Cos 20 0 Jawaban: B Nomor 2 Sin 120 0 = ... A. 0 B. - 1/2 C. 1/2 D. 1/2 √2 E. 1/2 √3   DAFTAR PUSTAKA https://www.danlajanto.com/2015/10/sudut-sudut-berelasi-trigonometri-sma...

/Soal Kontekstual Perbandingan Trigonometri, Sudut Elevasi, dan Depresi/

Gambar
 Nama : Muhamad Rizky Aprillian   Kelas : X IPS 2 Contoh soal 1 Nilai sin α pada segitiga berikut adalah … Contoh soal perbandingan trigonometri nomor 1 A.  24/25 B.  24/7 C.  7/25 D.  7/24 E.  25/ 24 Pembahasan → AC =  √ 7 2  + 24 2 → AC =  √ 49 + 576  = 25 → sin α =  BC/AC → sin α =  7/25 Soal ini jawabannya C. Contoh soal 2 Contoh soal perbandingan trigonometri nomor 2 Panjang sisi AB pada segitiga diatas adalah … A. 5 cm B. 5  √  2     cm C. 5  √  3     cm D. 10  √  2     cm E. 5/2  √  2     cm Pembahasan → tan 60 o  =  AB BC → AB = tan 60 o  x BC → AB =  √  3  x 5 cm = 5  √  3  cm Soal ini jawabannya C. Contoh soal 3 Jika diketahui tan α adalah   maka pernyataan yang tepat adalah … A. sin α =  B. sin α =  C. sin α =  D. cos α =  E. cos α =  Pembahasan Pemb...

PeRbanDiNGAn TriGONoMetRi |pada segitiga siku-siku|

Gambar
 Nama : Muhamad Rizky Aprillian  Kelas  : X IPS 2 Trigonometri sangat erat kaitannya dengan sudut segitiga, karena asal kata trigonometri sendiri yang berarti mengukur tiga sudut (berasal dari kata Yunani, trigonon: tiga sudut dan metro: mengukur). Jika berbicara mengenai trigonometri tidak akan bisa lepas dari sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen. Perbandingan Trigonometri dari Suatu Sudut padaSegitiga Siku-Siku Segitiga siku-siku yaitu segitiga dengan salah satu sudutnya adalah  . Dalam segitiga siku-siku terdapat sisi miring yang disebut hipotenusa. Kuadrat hipotenusa yaitu jumlah dari kuadrat dua sisi lainnya. Secara sistematis, teorema Pythagoras dapat dinyatakan sebagai berikut. dengan a dan b adalah sisi siku-siku dan c adalah sisi miringnya. Untuk lebih jelasnya maka perhatikan gambar berikut.   2. Perbandingan Sinus, Cosinus, Tangen, Secan, Cosecan, dan Cotangen pada Trigonometri tiga fungsi trigonometri yang utama adalah...

Gambar
 Nama : Muhamad Rizky Aprillian  Kelas : X IPS 2 Konsep dasar pengukuran sudut adalah membagi satu lingkaran penuh dengan satuan tertentu. Ada tiga pengukuran yang masih banyak digunakan sampai saat ini yaitu : derajat, grad, dan radian. Tetapi yang paling umum dipakai adalah derajat dan radian. 1. Pengukuran Sudut dengan Derajat Derajat  (secara lengkap,  derajat busur ), biasanya  disimbolkan  dengan  ° , adalah ukuran  sudut  yang dapat dibentuk pada sebuah  bidang  datar, menggambarkan 1/360 dari sebuah putaran penuh. Artinya, besar 1 derajat adalah satu juring pada  lingkaran  yang dibagi menjadi 360 buah juring yang besarnya sama. 1° sama dengan 60 menit (ditulis 60') dan 1' sama dengan 60 detik (ditulis 60"). Derajat dan satuan-satuan pembaginya adalah satu-satunya satuan yang penulisan  angka  dan simbol satuannya tidak dipisah (contoh 15° 30', bukan 15 ° 30 '). 2. Pengukuran S...